Custom Search

Pengetahuan mengenai Konsumsi Garam

Info For Us | info kesehatan

Dalam Ruangan Kesehatan untuk edisi ini akan kami bicarakan pengetahuan mengenai konsumsi garam. 
Riset dalam jumlah besar menunjukkan, tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh nadi, penyakit jantung koroner, stroke bahkan kanker lambung, semuanya berkaitan dengan mengkonsumsi garam yang berlebihan. Tapi kalau seseorang dapat mengurangi asupan garam dari makanan, tekanan darahnya akan menurun dalam 4 pekan. 
 
 
Gejala penyerapan sekitar 75 persen garam dari makanan yang diproses. Kalau membeli makanan siap jadi, perlu memperhatikan kadar garam atau kadar natrium dalam makanan tersebut. Informasi dari label kemasan produk pangan kebanyakan tertulis kadar natrium dan bukannya kadar garam, cara penghitungan paling sederhana ialah kadar natrium dikali 2.5, hasilnya adalah kadar garam. 
 
 
Orang yang menaruh perhatian besar terhadap kesehatannya sendiri perlu belajar keberhasilan memasak dengan tidak menggunakan garam. 
 
 
Juru masak mengatakan, para konsumen dan juru masak sama-sama mengetahui, tidak menggunakan garam juga tidak akan mengurangi kesedapan dan kenikmatan masakan. Garam boleh dikatakan hanya sebagai bahan substitusi untuk melengkapi teknik kuliner yang jelek dan bahan masakan yang mutunya kurang baik. 
 
 
Bagi anak-anak harus mengontrol asupan garam, agar menghindarkan krisis kesehatan yang mungkin terjadi kelak. Berikut kami uraikan batas asupan garam anak-anak kelompok usia yang berbeda. Bayi usia 0-6 bulan jangan mengkonsumsi garam lebih dari 1 gram setiap hari, bayi usia 7-12 bulan satu gram, anak usia 1-3 tahun 2 gram, kelompok usia 4-6 tahun setiap hari 3 gram, anak usia 7-10 tahun setiap hari 5 gram dan usia 11-14 tetap dianjurkan 6 gram garam paling banyak setiap hari. 
 
 
Asupan natrium harian orang Tiongkok sekitar 2.400 miligram, kira-kira 6 gram garam, angka ini sama dengan standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Tapi populasi pedesaan Tiongkok rata-rata mengkonsumsi 9-10 gram garam setiap hari, tidak sedikit orang bahkan dengan tidak menyadari mengkonsumsi 10-15 gram garam harian. Masalah ini sangat serius. 
 
 
Ide baru kesehatan yaitu memperhatikan kadar garam dalam makanan. Merujuk pada aneka makanan yang diproses atau makanan ringan yang mudah didapat, perlu mempelajari informasi gizi dari label kemasan produk makanan, ini merupakan pengetahuan mendasar bagi setiap orang. 
 
 
Mengurangi konsumsi produk makanan yang diasinkan atau diawetkan, mengurangi kebiasaan minum kuah dan makan mi instan. Dalam bumbu mi instan rata-rata terdapat 60 persen garam, semakin banyak kuah yang diminum berarti bertambahnya asupan garam. Mi instan seberat 99 gram mengandung 7.8 gram garam, kadar ini telah melampaui standar harian setiap orang, pakar dengan tegas menganjurkan pengurangan atau pemakaian bumbu-bumbu dalam mi instan. 
 
 
Ketika memasak sayur, kurangilah penggunaan garam, banyak menggunakan rasa khusus sayur mayur. Misalnya lombok, tomat, brambang timur, jamur hioko, semua bahan itu dapat dimasak dengan makanan yang tawar. 
Setelah masakan dihidangkan di atas meja, hindarilah kebiasaan menaburi garam. Memasak ikan dan seafood tambahlah sedikit jus dari jeruk limun, cara tersebut juga dapat menambah citra rasa masakan biarpun tidak menggunakan garam sedikit pun. 
Perlu memperhatikan penggunaan saus kental seperti kecap yang kadang-kadang kadar garamnya sangat tinggi. 
 
 
Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur mayur yang cukup banyak, paling sedikitnya 5 porsi setiap hari. Indera perasa setiap orang dapat berangsur-angsur menjadi tawar, begitu sering mengkonsumsi hidangan yang tawar, mungkin akan mempunyai kebiasaan tidak doyan makanan yang kadar garamnya terlalu tinggi. 
Pakar memperingatkan, pengurangan asupan garam merupakan cara memperpanjang usia. 
 
 
Jangan mengkonsumsi banyak garam, tapi juga tidak boleh terlalu sedikit. Tubuh manusia setiap hari membuang kelebihan garam, kalau asupan garam berkurang, kegiatan badan yang normal tidak terpenuhi dan mengakibatkan menurunnya tenaga jasmani dan mudah kena penyakit, lebih-lebih anak-anak. Tiongkok telah menetapkan peraturan mengenai penambahan iodium dalam garam untuk mencegah penyakit yang diakibatkan kekurangan iodium. Umum mengetahui, iodium sangat penting bagi pertumbuhan anak-anak, kekurangan iodium dapat memicu pembesaran kelenjar gondok dan pertumbuhan tubuh yang tidak normal. Menurut statistik, di seluruh dunia sekitar 200 juta orang mengidap penyakit tiroid termasuk pembesaran kelenjar tiroid. Kekurangan iodium pada masa kanak-kanak dapat mempengaruhi pertumbuhan badan dan kurang tanggap dalam menyikapi berbagai hal. Sedangkan kekurangan iodium pada kelompok usia setengah baya dapat memicu kulit kering, rambut rontok dan wataknya tidak normal. Wanita hamil kalau kekurangan iodium dapat mengakibatkan bayinya mungkin mengalami keadaan cretinism. Maka, bahayanya manusia kekurangan iodium sangat serius. 
 
 
Setiap orang tidak boleh acuh tak acuh terhadap asupan garam harian. Dianjurkan jangan terlalu banyak mengkonsumsi, tapi juga tidak boleh terlalu sedikit atau sama sekali tidak mengkonsumsinya. Dalam ilmu genetika dan teori evolusi, umat manusia tengah berdegenerasi. Di tengah-tengah lingkungan hidup yang semakin buruk, bagaimanakah kemampuan kelangsungan hidup manusia? Kini, semakin banyak orang menaruh perhatian besar terhadap kesehatannya sendiri, secara layak mengadakan latihan jasmani, ini tidak saja dapat menguatkan badan, tapi kemampuan mengadabtasi lingkungan di sekitarnya juga meningkat.
 
 
 
(Sumber :http://indonesian.cri.cn)
 
 
 
Komentar :
 
Sebuah referensi mengatakan : "Kamu adalah garam dunia......". Garam sudah dikenal sejak zaman dulu, memang garam merupakan bumbu penyedap rasa yg memiliki citranya sendiri, sampai2 garam dikutip dalam sebuah referensi.
 
Dunia terasa hambar jika tdk ada rasa "asin" ini, hidup menjadi tdk bervariasi lagi .......
 
Penggunaan garam yg bersahaja dalam masakan merupakan kunci menikmati santapan yg lezat bergizi dan aman untuk kesehatan.


Artikel yang Berhubungan



0 comments:

Posting Komentar

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com