Custom Search

Orang-Orang Yang Meninggalkan Bisnis Rokok



[Sumber : Google Image]



Orang-Orang Yang Meninggalkan Bisnis Rokok




Pada tahun 1875 R.J. Reynolds mendirikan sebuah perusahaan tembakau kunyah di Carolina Utara. Pada tahun 1913 mereka membuat rokok mereka yang pertama--merk Camel. Dari situ usaha tersebut maju sampai menjadi nomor dua setelah Philip Moris dalam tiga penjualan dan penghasilan dari rokok di Amerika Serikat. Cicit dari pendirinya adalah Patrick Reynolds, yang sekarang berumur 40-an. Dahulu ia seorang perokok selama 15 tahun, dan ia memberikan kejutan besar kepada dunia tembakau.

Pada tahun 1986 ia muncul dihadapan sub panitia kongres untuk menentang hal merokok! Sejak itu ia secara tetap berkampanye menentang penggunaan tembakau. Apa yang membangkitkan antipatinya terhadap produk yang telah menghasilkan banyak keuntungan bagi keluarganya? Ia ingat, ketika masih anak-anak ia melihat ayahnya, seorang perokok berat, mati perlahan-lahan karena emfisema. Patrick menyatakan: "Yang saya ingat mengenai ayah saya adalah bahwa ia seorang pria yang selalu susah bernafas, dan selalu menghitung waktu yang masih tersisa untuk hidup."

Patrick memutuskan untuk berbuat sesuatu yang positif dengan kehidupan. "saya melihat bahwa saya dapat melakukan sesuatu yang penting dan berbuat sesuatu dengan kehidupan saya." Ia mengatakan bahwa terus mempromosikan "pembunuh-pembunuh yang sudah terbukti bersalah" adalah "amoral."

"Jikalau tangan yang pernah memberi saya makan adalah industri tembakau, maka tangan yang sama telah membunuh jutaan orang dan akan terus membunuh jutaan lagi kecuali orang-orang sadar akan bahaya dari merokok."--The New York Times, 25 Oktober 1986.

David Goerlitz adalah model yang terkenal sebagai pria Winston pada iklan rokok Winston. Ia berhenti mengiklankan rokok dan kini menjadi juru bicara bagi Lembaga Kanker Amerika. Apa yang membuat ia berubah? Dalam sebuah wawancara TV, pada tanggal 29 Desember 1988, ia berkata: "Saya mengunjungi abang saya di ruang bagian kanker di sebuah rumah sakit di Boston. Hal tersebut membuat saya berhadapan langsung dengan akibat dari pekerjaan saya--pasien-pasien kanker yang sedang menderita karena merokok. Saya melihat akibat yang sangat merusak pada korban-korban rokok dan korban dari korban-korban tersebut, yaitu keluarga mereka. Saya melihat pria-pria dalam usia 40-an tanpa rambut, slang-slang dalam tenggorokan dan perut mereka. Saya merasa bersalah dan memutuskan untuk berhenti mengiklankan tembakau.




[Sumber : Sedarlah! "Dijual Maut"- g IN No. 31, h. 15]



Artikel yang Berhubungan



0 comments:

Posting Komentar

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com