Custom Search

MENGAMATI DUNIA 2 | info for us

post by info for us

kategori info kesehatan

Punya Sahabat, Umur Panjang!

Memiliki jaringan sahabat kemungkinan memperpanjang jangka hidup seseorang, lapor Journal of Epidemiology and Community Health. Penelitian terhadap hampir 1.500 orang Australia yg berumur 70 tahun atau lebih mengkaji bagaimana hubungan baik mempengaruhi umur panjang selama kurun waktu sepuluh tahun lebih. Orang-orang dengan jaringan sahabat yang kuat memiliki angka kematian 22 persen lebih rendah daripada orang-orang dengan sedikit sahabat. Persahabatan yg aktif juga memiliki pengaruh positif di kalangan lansia yg berkaitan dengan "depresi, rasa percaya diri, harga diri, kesanggupan mengatasi masalah dan semangat juang, atau perasaan mandiri", kata laporan tersebut.

Depresi di Tempat Kerja
"Di tempat kerja . . . kecemasan, kelelahan, dan depresi meningkat pesat pada taraf yg mengkhawatirkan, "lapor The Guardian di London. Menurut Organisasi Buruh International PBB, 3 dari setiap 10 karyawan di Kerajaan Inggris mengalami problem kesehatan mental, dan 1 dari setiap 10 pekerja di Amerika Serikat dilaporkan menderita akibat depresi klinis. Di Jerman, hampir 7 persen orang yg pensiun sebelum waktunya adalah akibat depresi. Lebih dari separuh tenaga kerja di Finlandia menderita akibat gejala yang berkaitan dengan stress. Di Polandia, kekhawatiran akibat membumbungnya angka pengangguran meningkat hingga 50 persen pada tahun 1999, sementara angka bunuh diri juga meningkat. Laporan itu memprediksikan bahwa dengan transisi yg mengarah ke teknologi dan metode manajemen yg baru, depresi akan meningkat drastis. Dan, laporan itu memperingatkan bahwa "pada tahun 2020, angka stress dan gangguan mental akan melampaui angka korban kecelakaan lalu lintas, AIDS, dan kekerasan sebagai penyebab utama hilangnya masa kerja".


Terlalu Banyak Mainan

"Menurut penelitian baru, anak-anak kehilangan kemampuan untuk bermain dengan benar karena mereka diberi terlalu banyak mainan dan game, "lapor The Sunday Times di London. Penelitian itu sebagian dimotivasi oleh keprihatinan di Inggris bahwa "para orang tua lebih suka memberi anak2nya mainan, komputer dan telivisi daripada meluangkan waktu bersama mereka". Setelah meneliti 3.000 anak berusia tiga hingga lima tahun. Profesor Kathy Sylva dari Universitas Oxford menyimpulkan, "Apabila mereka punya banyak sekali mainan, tampaknya ada faktor penyimpang perhatian, dan kalau anak2 sudah tersimpangkan, mereka tidak lagi belajar atau bermain dengan benar."

Sonny

Artikel yang Berhubungan



0 comments:

Posting Komentar

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com