[sumber photo/gambar : Google Image]
Berpuaslah Dengan
WARNA KULIT
Anda
WARNA KULIT
Anda
Beberapa orang di Afrika, Asia bagian selatan, Kepulauan Karibia, dan Timur Tengah mengaitkan warna kulit yang lebih putih dengan kekayaan dan gaya hidup yang modis. Karena itu, cukup banyak pria dan wanita di tempat-tempat ini menggunakan produk-produk pemutih kulit-tetapi kadang-kadang sangat membahayakan kesehatan.
Beberapa krim pemutih mengandung hidrokuinon, bahan pemutih yang menghambat pembuatan melanin, sehingga pelindung alami kulit terhadap radiasi ultraviolet (UV) yang merusak berkurang. Hidrokuinon meresap ke kulit dan dapat menyebabkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada jaringan ikat. Akibatnya adalah penuaan dini. Bahan kimia tersebut dapat juga menimbulkan kanker. Krim-krim lain mengandung merkuri, yang juga beracun.
Selain itu, pengunaan produk-produk semacam itu secara terus menerus dapat menimbulkan ruam, bercak-bercak besar yang merusak penampilan, dan kerapuhan kulit sehingga tidak dapat dijahit jika tersayat. Dan, jika bahan-bahan kimia dalam kosmetik ini terserap ke dalam aliran darah, itu dapat merusak hati, ginjal atau otak-bahkan menyebabkan kegagalan organ tubuh.
Ironisnya, sementara sebagian orang berkulit gelap ingin memutihkan kulit mereka, banyak orang berkulit putih berupaya keras mencoklatkan kulit mereka. Memang, mendapatkan sinar matahari secukupnya bisa menyehatkan. Hal itu, antara lain, dapat memungkinkan dihasilkannya vitamin D. Tetapi, terlalu lama terkena simar matahari, terutama sewaktu matahari sudah tinggi bisa berbahaya. Sebenarnya, jika kulit berubah warna menjadi coklat, itu merupakan tanda bahwa kulit sudah mengalami kerusakan dan mencoba melindungi diri terhadap sinar UV yang berbahaya. Tetapi, perlindungan itu terbatas. Warna coklat pada kulit putih, misalnya, hanya mampu menyediakan perlindungan dengan tingkat spf tidak lebih dari empat. Meskipun penggunaan tabir surya secara rutin dapat membantu, itu tidak sepenuhnya melindungi kulit dari kerusakan dan kanker tertentu, termasuk melanoma.
Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan untuk "mencanangkan agar setiap orang sebaiknya berpuas dengan warna alami kulit mereka", yang " adalah langkah penting untuk menggalakkan kesadaran akan bahaya yang dapat ditimbulkan sinar matahari". Namun, orang yang benar-benar bijaksana berfokus pada apa yang sebuah referensi sebutkan : "manusia batiniah yang tersembunyi", yang tidak bakal keriput tetapi dapat menjadi lebih menarik seraya waktu berlalu!
Beberapa krim pemutih mengandung hidrokuinon, bahan pemutih yang menghambat pembuatan melanin, sehingga pelindung alami kulit terhadap radiasi ultraviolet (UV) yang merusak berkurang. Hidrokuinon meresap ke kulit dan dapat menyebabkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada jaringan ikat. Akibatnya adalah penuaan dini. Bahan kimia tersebut dapat juga menimbulkan kanker. Krim-krim lain mengandung merkuri, yang juga beracun.
Selain itu, pengunaan produk-produk semacam itu secara terus menerus dapat menimbulkan ruam, bercak-bercak besar yang merusak penampilan, dan kerapuhan kulit sehingga tidak dapat dijahit jika tersayat. Dan, jika bahan-bahan kimia dalam kosmetik ini terserap ke dalam aliran darah, itu dapat merusak hati, ginjal atau otak-bahkan menyebabkan kegagalan organ tubuh.
Ironisnya, sementara sebagian orang berkulit gelap ingin memutihkan kulit mereka, banyak orang berkulit putih berupaya keras mencoklatkan kulit mereka. Memang, mendapatkan sinar matahari secukupnya bisa menyehatkan. Hal itu, antara lain, dapat memungkinkan dihasilkannya vitamin D. Tetapi, terlalu lama terkena simar matahari, terutama sewaktu matahari sudah tinggi bisa berbahaya. Sebenarnya, jika kulit berubah warna menjadi coklat, itu merupakan tanda bahwa kulit sudah mengalami kerusakan dan mencoba melindungi diri terhadap sinar UV yang berbahaya. Tetapi, perlindungan itu terbatas. Warna coklat pada kulit putih, misalnya, hanya mampu menyediakan perlindungan dengan tingkat spf tidak lebih dari empat. Meskipun penggunaan tabir surya secara rutin dapat membantu, itu tidak sepenuhnya melindungi kulit dari kerusakan dan kanker tertentu, termasuk melanoma.
Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan untuk "mencanangkan agar setiap orang sebaiknya berpuas dengan warna alami kulit mereka", yang " adalah langkah penting untuk menggalakkan kesadaran akan bahaya yang dapat ditimbulkan sinar matahari". Namun, orang yang benar-benar bijaksana berfokus pada apa yang sebuah referensi sebutkan : "manusia batiniah yang tersembunyi", yang tidak bakal keriput tetapi dapat menjadi lebih menarik seraya waktu berlalu!
[Sumber : atas kebaikan : 'Sedarlah!', Mei 2010, h 23.]
0 comments:
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar