KOMPAS.Com - Selain mencegah kecacatan pada janin, asam folat juga dapat mengurangi risiko bayi prematur dan kelainan jantung. Apakah asam folat itu dan bagaimana mendapatkannya?
Ibu hamil atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan tentu sudah mengenal asam folat. Bagi wanita dalam kelompok ini konsumsi suplemen asam folat merupakan keharusan.
Asam folat adalah produk suplemen yang sudah diperkaya dengan folat, jenis vitamin B yang secara alami bisa ditemukan pada sayuran hijau, buah-buahan sitrus atau kacang kering.
Kurangnya makanan kaya asam folat bisa menyebabkan bayi lahir dengan neural tube defect atau kegagalan menutupnya tabung saraf dengan sempurna. Hal ini bisa menyebabkan spina bifida (celah pada tulang belakang), anensefali (tidak ada kubah tengkorak dan otak), atau ensefalosel (celah pada tulang tengkorak).
Sebenarnya asam folat diperlukan oleh semua wanita dalam usia subur. Ini karena kegagalan menutupnya tabung saraf dengan sempurna terjadi pada hari ke-28 setelah pembuahan, dimana umumnya wanita belum menyadari adanya kehamilan. Mereka yang sedang merencanakan kehamilan disarankan mengonsumsi asam folat empat bulan sebelum kehamilan.
Penelitian yang dilakukan para ahli menunjukkan beragam manfaat asam folat. Selain mencegah kecacatan, konsumsi asam folat secara cukup bisa mengurangi risiko bayi lahir prematur dan risiko bayi lahir dengan kelainan jantung. "Pemerintah sebaiknya memperbanyak fortifikasi makanan dengan asam folat," kata Dr.Joel Mason, peneliti dari pusat penelitian nutrisi Tufts University.
Kekurangan asam folat juga akan menyebabkan anemia, rambut beruban sebelum waktunya, lesu, insomnia, mudah lupa, dan depresi. Asupan yang direkomendasikan adalah 400 mikrogram per hari. Untuk ibu hamil atau merencanakan kehamilan kebutuhannya lebih tinggi lagi, yaitu 600 mikrogram per hari.
Editor:
0 comments:
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar