Custom Search

Tips Mencegah Anak Sebagai Korban Paedofil

Tips Mencegah Anak sebagai Korban Paedofil



Jangan biarkan anak terlepas dari pengawasan Anda.

Rabu, 13/1/2010 | 14:09 WIB


KOMPAS.com — Kasus mutilasi yang dilakukan terhadap Ardiansyah (9) oleh Baikuni alias Babeh (48) cukup meresahkan masyarakat. Maklum saja, pria tersebut sebenarnya dipercaya oleh orangtua Ardiansyah untuk membantu mengasuh putranya yang kerap mengamen di kawasan Pulogadung Trade Center (PTC) itu.

Jika orang yang dipercaya saja mampu melakukan tindakan sadis seperti ini, lalu bagaimana orangtua harus melindungi anaknya. Haruskah anak mendekam terus di rumah sehingga segala aktivitasnya sebagai anak terbatasi? Bagaimana dengan anak jalanan, yang kerap harus berkeliaran di jalanan untuk membantu ekonomi keluarganya?

Susi Aditia, pengajar Dilts Foundation, mengatakan bahwa proteksi dini menjadi sangat berperan untuk memberikan perlindungan tepat bagi anak.

Sebagai yayasan yang berfokus pada penanganan anak jalanan dan pemberdayaan ekonomi para orangtua, Dilts Foundation menyediakan rumah belajar, tempat beraktivitas, pelayanan kesehatan gratis, dan pemberdayaan ekonomi para orangtua dengan tujuan mengurangi jam anak kembali ke jalanan. Adapun keluarga dari golongan yang lebih mapan tak boleh mengendurkan kewaspadaannya terhadap keamanan anak.

“Anak-anak harus selalu dikembalikan ke rumah dan merasa nyaman dalam lingkup keluarga. Ibu, yang dalam hal ini paling dekat dengan anak, sebisa mungkin memiliki hubungan yang nyaman dengan penuh perhatian dan kasih sayang dalam mendidik anak sehingga membuat anak terbuka kepada orangtuanya," papar Susi.

Jika anak jarang berkomunikasi dengan orangtuanya, maka faktor utamanya adalah ketidaknyamanan dalam hubungan orangtua-anak. Jadi, dengan menciptakan suasana nyaman di rumah, anak bisa secepatnya bercerita jika mengalami peristiwa yang tidak wajar. Dengan demikian, proteksi lebih dini bisa dilakukan terhadap anak.

“Jika anak merasa diperlakukan sebagai seseorang, maka dia akan terbuka dan nyaman," ucap Susi sambil menambahkan bahwa kontrol sosial dan kepedulian masyarakat juga semestinya berperan untuk melindungi anak mendapatkan haknya atas perlindungan dan keamanan.

Lalu, bentuk perlindungan seperti apa lagi yang dapat Anda lakukan pada anak untuk mencegahnya berhubungan dengan orang dewasa yang tak dikenalnya?

1. Selalu ingatkan anak untuk tidak berbicara dengan orang yang tidak dikenal dan tidak menerima pemberian apa pun dari mereka. Berikan gambaran situasi yang harus dihindari anak saat bertemu orang tak dikenal agar anak mengerti "orang tak dikenal" seperti apa yang Anda maksud.

2. Saat bersama mereka di mal atau di tempat bermain, jangan biarkan anak terlepas dari perhatian Anda. Kadang-kadang orang asing hanya butuh waktu beberapa menit untuk mendekati anak Anda.

3. Minta pihak sekolah untuk menjaga agar anak tetap menunggu di dalam sekolah ketika Anda atau pengasuh masih berada di perjalanan untuk menjemputnya.

4. Dampingi anak saat sedang menggunakan internet. Jangan biarkan anak menggunakan internet di warnet, memberikan identitas pribadi, dan meng-upload fotonya. Waspadalah bila anak mendadak menutup browser window pada komputer ketika Anda memasuki kamarnya, atau dengan cara apa pun berusaha mencegah Anda mengintip apa yang sedang dikerjakannya.


C1-10

Editor: din

Artikel yang Berhubungan



0 comments:

Posting Komentar

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com