Mood Pengaruhi Pilihan Warna
Penulis : Ikarowina Tarigan
asset-cache.net
WARNA berkaitan dengan mood. Orang yang depresi lebih suka warna-warna kelam dibandingkan warna cerah.
Apakah mood benar-benar mempengaruhi pilihan warna? Untuk mencari hubungan ini, Peter Whorwell, MD, PhD dan teman-temannya dari University Hospital South Manchester menciptakan roda warna yang mereka sebut dengan "Manchester Color Wheel."
"Warna seringkali digunakan untuk menggambarkan emosi, seperti hijau dengan cemburu," terang Whorwell seperti dikutip situs wemd.com."Meskipun banyak yang menghubungkan warna dengan mood dan emosi, penelitian ilmiah di bidang ini masih relatif sedikit."
Roda warna yang dirancang peneliti terdiri dari beragam warna termasuk hitam, putih, abu-abu, merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, cokelat dan merah jambu.
Peneliti memperlihatkan roda warna tersebut kepada 300 partisipan sehat (tidak cemas atau depresi) dan sekitar 220 partisipan yang depresi atau cemas.
Selanjutnya peneliti menanyai partisipan mengenai warna yang paling menarik perhatian mereka, warna favorit, dan warna yang menggambarkan emosi mereka saat itu.
Sebagian besar partisipan dari kedua kelompok melaporkan merasa paling tertarik dengan warna kuning. Dan sebagian besar partisipan dari kedua kelompok juga memilih biru sebagai warna favorit.
Emosi
Akan tetapi saat diminta memilih warna untuk menggambarkan emosi, pilihan partisipan dari kedua kelompok sangat berbeda. Partisipan sehat memilih kuning. Tapi sebagian besar yang depresi memilih abu-abu.
Menurut peneliti, warna abu-abu menggambarkan kegelapan pikiran, kehidupan yang membosankan dan monoton, kegelapan, kesengsaraan atau ketidaktertarikan dalam hidup. Sedang warna kuning, terang peneliti, berkaitan dengan kebahagiaan, keceriaan dan emosi positif.
Menurut peneliti, roda warna ini bisa digunakan dalam berbagai situasi klinis dalam mendiognosis dan menangani penderita depresi. Selain itu, terang peneliti, roda warna ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi beberapa gangguan pada anak-anak dan membantu penderita gangguan komunikasi. (IK/OL-08)
Apakah mood benar-benar mempengaruhi pilihan warna? Untuk mencari hubungan ini, Peter Whorwell, MD, PhD dan teman-temannya dari University Hospital South Manchester menciptakan roda warna yang mereka sebut dengan "Manchester Color Wheel."
"Warna seringkali digunakan untuk menggambarkan emosi, seperti hijau dengan cemburu," terang Whorwell seperti dikutip situs wemd.com."Meskipun banyak yang menghubungkan warna dengan mood dan emosi, penelitian ilmiah di bidang ini masih relatif sedikit."
Roda warna yang dirancang peneliti terdiri dari beragam warna termasuk hitam, putih, abu-abu, merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, cokelat dan merah jambu.
Peneliti memperlihatkan roda warna tersebut kepada 300 partisipan sehat (tidak cemas atau depresi) dan sekitar 220 partisipan yang depresi atau cemas.
Selanjutnya peneliti menanyai partisipan mengenai warna yang paling menarik perhatian mereka, warna favorit, dan warna yang menggambarkan emosi mereka saat itu.
Sebagian besar partisipan dari kedua kelompok melaporkan merasa paling tertarik dengan warna kuning. Dan sebagian besar partisipan dari kedua kelompok juga memilih biru sebagai warna favorit.
Emosi
Akan tetapi saat diminta memilih warna untuk menggambarkan emosi, pilihan partisipan dari kedua kelompok sangat berbeda. Partisipan sehat memilih kuning. Tapi sebagian besar yang depresi memilih abu-abu.
Menurut peneliti, warna abu-abu menggambarkan kegelapan pikiran, kehidupan yang membosankan dan monoton, kegelapan, kesengsaraan atau ketidaktertarikan dalam hidup. Sedang warna kuning, terang peneliti, berkaitan dengan kebahagiaan, keceriaan dan emosi positif.
Menurut peneliti, roda warna ini bisa digunakan dalam berbagai situasi klinis dalam mendiognosis dan menangani penderita depresi. Selain itu, terang peneliti, roda warna ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi beberapa gangguan pada anak-anak dan membantu penderita gangguan komunikasi. (IK/OL-08)
(Sumber : www.mediaindonesia.com)
0 comments:
Posting Komentar